Dari Insecure ke Confident: Saatnya Berdamai dengan Insecurity-mu

Buku Alvi Syahrin. Sumber: Gramedia.com

Halo sobat Abhinaya Meraki! Siapa nih yang pernah ngerasa jadi “orang paling nggak penting” di dunia? Atau yang selalu mikir, “Kenapa sih aku nggak secantik/seganteng dia?” Jangan khawatir, kamu nggak sendirian! Kita semua pernah ngalamin perasaan insecure yang bikin pengen ngumpet di bawah selimut seharian.

Terus terang saja, perasaan insecure itu bikin hidup kita jadi ga menyenangkan. Rasanya, seperti apa pun yang kita lakukan, selalu saja ada yang terasa kurang pas. Dari situ kita jadi ga pernah puas dengan diri sendiri. Tapi, kita bisa loh mengurangi bahkan menghilangkan rasa insecure. Penasaran giamana caranya? Sebenarnya banyak cara untuk mengatasi masalah ini, tapi ada 1 buku yang cocok buat kalian yang lagi di fase insecure.

Kalian bisa mulai dari membaca buku Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin. Salah satu buku yang bisa dijadikan jalan untuk membantu menghadapi rasa insecure dan belajar menerima diri apa adanya. Buku ini jadi pilihan yang tepat buat yang merasa sering insecure. Ada beberapa quotes yang menarik dari buku ini

“Kalau mau berkembang, harus mau melewati susah payahnya. Berjam-jam baca, capeknya belajar, pusing karena stuck, tapi harus terus cari alternatif. Hal-hal baik gak didapat dari santai-santai.”

Jika ditelaah secara mendalam, sebenarnya insecure itu hanya membuat kita ga berarti apa-apa. Apakah dengan ngumpet di bawah selimut seharian bakalan buat kalian semua sukses? Engga kan?. Jadi buku Insecurity is My Middle Name karya Alvi Syahrin cocok untuk mengubah pemikiran kalian yang lagi mengalami insecure.

"Kamu nggak perlu menjadi orang lain. Kamu nggak harus sebaik, secantik, atau sepintar mereka. Kamu hanya perlu menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri."

Kutipan ini mengajak kita untuk berhenti membandingkan diri dengan orang lain dan lebih fokus pada keunikan serta potensi yang kita miliki. Alvi mengingatkan bahwa kita punya nilai yang layak dihargai tanpa harus menjadi seperti orang lain.

"Dunia memang penuh standar yang tinggi. Tapi kamu nggak perlu selalu memenuhi standar itu untuk merasa berharga."

Dalam buku ini, Alvi mendorong pembaca untuk tidak selalu mengejar standar sosial atau ekspektasi tinggi yang sering dibentuk oleh masyarakat. Rasa berharga bukan berasal dari memenuhi standar orang lain, melainkan dari menerima diri apa adanya.

Dari tadi kita bahas tentang karya Alvi Syahrin tanpa mengetahui siapa sebenarnya manusia dibalik kata-kata semangat itu?.

Alvi Syahrin merupakan penulis muda Indonesia yang terkenal dengan karya-karya yang mengangkat isu-isu personal, seperti self-love, insecurity, dan perasaan yang sering dialami oleh generasi muda. Gaya penulisannya ringan dan sangat relatable. Sehingga pembaca merasa seperti sedang berbicara dengan seorang teman. Buku-buku Alvi banyak membahas perjalanan menuju penerimaan diri dan mengatasi ketakutan akan kekurangan pribadi, sehingga karyanya dekat dengan pembaca yang sering merasa insecure.

Alvi Syahrin mengemas topik ini dengan bahasa ringan dan penuh empati. Dengan berbagai kisah dan pengalaman, buku ini membantu kita memahami bahwa perasaan insecure adalah hal wajar. Alvi mengajak kita belajar menerima diri sendiri dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain.

Buku-buku dari Alvi Syahrin menawarkan lebih dari sekadar bacaan. Mereka bisa menjadi  sahabat yang menemani di saat-saat kita merasa tidak cukup dan penuh keraguan. Melalui gaya penulisan yang jujur dan menyentuh, Alvi mengajak kita untuk menerima diri sendiri, mengelola perasaan insecure, dan merayakan setiap proses yang kita jalani

Oh ya sobat Abhinaya, insecure itu kan wajar. Tapi jangan sampai rasa insecure yang kalian alami menjadi manusia yang gagal, menjadi manusia yang penuh dengan rasa sesal, dan manusia yang ga mau berkembang. Kalian bisa mulai dengan meyakinkan diri sendiri, bahwa kalian bisa memberikan yang terbaik dari setiap apa yang diperjuangkan.

Terkadang, kita merasa insecure karena melihat kesuksesan, kecantikan, atau kebahagiaan orang lain di media sosial atau dalam kehidupan nyata. Tapi, perlu diingat bahwa yang kalian lihat hanyalah sebagian kecil dari hidup mereka, dan kalian tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di balik layar. Jika kalian terus membandingkan dengan potongan hidup orang lain, kalian hanya akan terus merasa kurang. Satu hal yang perlu dipahami adalah kebahagiaan atau keberhasilan tidak harus mirip dengan milik orang lain. Kalian punya hak untuk menentukan standar sendiri.

Mengatasi insecure adalah tentang menerima bahwa kita berharga apa adanya, bahwa kita berhak untuk merasa cukup, dan bahwa kita layak dihargai meskipun tidak sempurna. Kunci untuk stop insecure bukanlah mengejar kesempurnaan, tapi menemukan ketenangan dalam diri kita sendiri, di mana kita bisa berbahagia dengan siapa kita dan apa yang kita punya.

Percayalah bahwa setiap langkah yang kalian tempuh akan membuahkan hasil yang luar biasa. Percaya dengan diri kalian, katakan “dia aja bisa, kenapa aku menyerah?” dengan kalimat sederhana bisa membangkitkan kembali semangat yang ada pada diri kalian, mengembalikan rasa percaya diri, dan membuang rasa insecure.

Banyak hal yang bisa didapatkan jika kalian percaya diri. Dengan percaya diri akan banyak hal positif yang diterima oleh tubuh dan merasa tenang ketika menghadapi tantangan. Hal tersebut akan terjadi ketika kalian merasa mampu dan percaya bahwa kalian dapat menghadapi dan melewati tantangan.

Percaya diri akan tumbuh ketika kita mulai mempercayai kemampuan diri, menyadari bahwa kita bisa menghadapi tantangan dan belajar dari kesalahan. Setiap kali kita memilih untuk melangkah keluar dari zona nyaman atau mencoba hal baru, kita sedang membangun kepercayaan pada diri kita sendiri. Tak masalah jika kita masih memiliki kekurangan, karena yang paling penting adalah keberanian untuk terus berusaha.

Setiap raga perlu memiliki rasa percaya diri yang akan menjadikan setiap jiwa memiliki kemampuan yang berharaga dalam hidupnya. Satu hal yang perlu diingat bahwa kepercayaan diri sejati tidak muncul dari pujian atau pencapaian besar, tapi dari dalam diri kita sendiri. Percaya diri adalah perjalanan yang melibatkan penerimaan, ketekunan, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Jika kamu sedang mencari bacaan yang bisa menenangkan hati sekaligus memotivasi, karya Alvi Syahrin sangat layak untuk dijadikan teman. Setiap bukunya penuh dengan pesan positif yang mengajak kita untuk tumbuh tanpa harus menjadi sempurna.

Fokus pada diri sendiri, bukan pada bayangan kesempurnaan yang sering kita lihat di luar. Berhenti merasa insecure bukan berarti kita menutup mata terhadap kekurangan, tetapi kita memilih untuk tidak membiarkan kekurangan itu menguasai diri kita. Alihkan perhatian pada apa yang kita suka dan banggakan tentang diri sendiri, dan hargai proses yang sudah kita jalani sejauh ini. Tumbuh dari rasa insecure menjadi percaya diri adalah perjalanan untuk lebih berfokus pada perkembangan diri, bukan pada apa yang orang lain miliki atau lakukan.

Jadi, jangan ragu untuk meraih salah satu buku Alvi dan biarkan kata-katanya menemanimu dalam perjalanan menuju penerimaan diri.



Penulis: Fina Nurul Aini

Komentar

Posting Komentar